Keluarga Mahasiswa FK Unpad

• Diadakan hari Jumat, 23 Nov 12 pukul 13.00 Wib di Trans Studio Bandung
• Maksimal 2500 kursi pendaftaran terakhir dilakukan pada tanggal 31 oktober 2012
• hanya utk mahasiswa, dosen, dan guru, HTM 150rb/org.
• Harga Umum Rp. 200.000
• Minimal 30 orang/ Group
• Pembayaran dilakukan ke BANK MEGA CAB. BDG BSM NO REK 01.019.0011005010, bukti pembayaran di emailkan ke lidia_romaida@yahoo.com
• Sdh termasuk seminar, meals, sertifikat, bermain ϑi semua wahana Trans Studio Bandung, dptkan jg doorprize voucher carefour, voucher makan trans hotel+ibis hotel, dll…

Hubungi :
Romaida lidia
082115052227/ 29FFC23D

View original post

Merdeka Dalam Bercanda


Merdeka Dalam BercandaMerdeka Dalam Bercanda by Pandji Pragiwaksono

My rating: 4 of 5 stars

Saya terpukau sama layout content buku ini! Asik banget liatnya. Warna-warni tapi ga berlebihan. Baguuuus :3

Terlebih lagi, Mas Pandji ini memang jago nian merangkai kata. Asik gitu, mengalir. Terus tanpa sadar saya ngangguk-ngangguk menanggapi tulisannya (mudah terpengaruh sekali ya hmmm). Foto-fotonya juga bagus.

Oke, kembali ke topik.

Yang ga tau stand-up comedy itu apa, coba acungkan tangannya! 🙂 Sebelum baca buku ini sih, saya akan PD menganggap saya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tau. Logikanya, gampang aja, komedi yang dilakukan oleh seseorang sambil berdiri. Haha sederhana sekali ya. Tapi bung, ternyata lebih dari itu. Stand-up dalam stand-up comedy artinya bukan berdiri, tapi mengutarakan & membela opini serta pandangannya. Pemaknaan “stand-up”nya sama kaya dalam kalimat “he stood up for what is right”. Gitu sih kata buku ini. Dalem ya? Hehe

Intinya, buku ini membahas mengenai proses di balik boomingnya stand-up comedy saat ini. Awalnya, Mas Pandji sendiri ragu mengenai hal ini, cocok ga ya di Indonesia, bakal diterima ga ya. Susah, tapi pasti bisa. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Setalah pencinta stand-up comedy berkumpul, terciptalah momentum. Orang-orang inilah yang akhirnya memperjuangkan stand-up comedy.

Saya juga baru tau kalau komedi ini agak lain. Ga cuma asal lucu kaya joke telling. Tapi ada nilai yang mau disampaikan, semacam kritik sosial. Jadi memang karakteristiknya komedi yang serius, ada unsur mikirnya. Kadang orang terlalu takut untuk menghadapi kenyataan. Semacam, ada hal-hal tertentu yang kita semua tau itu salah, tapi ya udah sih ga usah di bahas. Contohnya tentang topik kulit hitam kulit putih di Amerika. Kalo di Indonesia misalnya tentang SARA. Makanya dibuat ke dalam format komedi, menertawakan kebodohan sendiri tapi lalu jadi berusaha memperbaiki diri. Istilahnya, mengobati luka dengan tertawa.

Katanya sih gitu. Hehe soalnya, jujur, saya bukan penikmat stand-up comedy, jadi kurang tau juga.

Pelajaran yang saya tangkep dari buku ini, selain pengetahuan yang lumayan banyak mengenai stand-up comedy adalah semangat pantang menyerah dari orang-orang di balik semua ini. Yang namanya hasil yang wah itu ga bisa kita peroleh dengan cara instan, harus ada ikhtiar yang optimal. Kalo kata Mas Pandji, “Susah, tapi pasti bisa”. 🙂

View all my reviews

Islam Liberal 101


Islam Liberal 101Islam Liberal 101 by Akmal Sjafril

My rating: 4 of 5 stars

Yang pasti, penutup dari Pak Taufik Ismailnya sangat keren.

Dengan membaca buku ini, pemahaman mengenai Islam liberal akan lebih objektif dan komprehensif. Pembahasan dimulai dari ghazwul fikriy (perang pemikiran), asal mula Isalam liberal beserta semua turunannya, modus operandi para penganut Islam liberal, tipe-tipe cemoohan standar mereka, pembahasan dari QS Al Munafiqun, hingga kata penutup dari Pak Taufik Ismail yang membuat kita semakin yakin seperti kata saya di kalimat pertama.

Semua orang yang jujur dengan hati nuraninya saja akan menyadari bahwa Islam liberal ini memang sesuatu, apalagi orang-orang yang mengaku beriman. Bahkan Al Quran yang turun sejak 14 abad silam pun sudah memperingatkan kita mengenai golongan orang-orang yang mengaku beriman tapi menusuk dari belakang, seperti dalam QS Al Munafikun.

Jika kita perhatikan selintas, perkataan orang-orang Islam liberal ini seperti keren dan benar, sangat menebar kedamaian, membela minoritas. Tapi jika kita perhatikan lebih dalam, ya tidak lebih dari sekadar pembusukan. Yang lucu itu, (saya ambil dari halaman 152) mereka kan mengusung relativisme dalam menyebarkan propagandanya sekaligus untuk menolak kebenaran absolut yang diajukan oleh pihak lain. Dengan sendirinya, para pengaut relativisme secara tidak langsung telah menolak relativisme itu sendiri sebab relativisme itu sendiri adalah suatu pendapat yang dianggap sebagai kebenaran absolut. Haha piye to iki, mas?

Penutup dari Pak Taufik mengenai gerakan syahwat merdeka yang dilahirkan oleh gelombang liberalisme ini sungguh menyayat hati. Kesemuanya fakta, totalnya 10 poin. Semoga kita semua senantiasa dilindungi Allah. Semoga kita tidak termasuk golongan yang “sama saja kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan” T__T Wahai Allah, aamiin.

View all my reviews

Manufacturing Hope: Bisa!


Manufacturing Hope: Bisa!Manufacturing Hope: Bisa! by Dahlan Iskan

My rating: 4 of 5 stars

Kenapa judulnya “Manufacturing Hope: Bisa!”? Karena, Pak Dahlan bercerita bahwa saat melihat BUMN-BUMN yang ada (sebagian besar) keadaannya sedang semerawut, menyedihkan, nyaris bangkrut, bahkan mati. Mulai dari mana dong memperbaikinya? Beliau memutuskan memulai dari yang paling bisa diubah dan gratis: membangun harapan!

Sebagai orang yang mudah terpengaruh, efek buku ini tidak lain dan tidak bukan adalah membuat saya semakin yakin bahwa Indonesia itu negara yang hebat dan sedang bangkit bahkan berlari. Janganlah terlalu percaya berita-berita di media yang bikin putus asa dan sedih itu. Fakta-fakta dalam buku ini membuat wawasan dan mata saya semakin terbuka dan memahami kondisi Indonesia. Eh, tapi saya jarang baca berita sih sesungguhnya.

“Satu Tangis dan Ribuan Tawa” adalah karya Dahlan Iskan yang pertama kali saya baca. Jika di buku STDRT beliau membagi CEO NOtes saat menjadi direktur PLN, pada MHB beliau berbagi kisah mengenai pengelolaan BUMN saat ini sebagai menteri BUMN. Gaya bahasa khas beliau tidak berubah. Masalah yang ada dipaparkan secara terbuka, segar, apa adanya, dan ringan bahkan seringkali mengundang tawa. Tidak melulu masalah, tapi pemecahannya pun disuguhkan secara eksplisit maupun implisit, membuat saya sebagai pembaca bersemangat dan yakin Indonesia tidak sekacau yang media sampaikan.

Pabrik gula, PLN, bank, perkapalan, peternakan, sawah, semuanya dibahas disini. Enjoy the book! 🙂

View all my reviews

Menggairahkan Perjalanan Halaqah


Menggairahkan Perjalanan HalaqahMenggairahkan Perjalanan Halaqah by Satria Hadi Lubis

My rating: 4 of 5 stars

Agak out of topic tapi saya merasa akhir-akhir ini saya diingatkan oleh banyak orang. Mulai dari cerita seorang ummahat yang memegang 8 kelompok binaan dengan jumlah binaan 112 orang. Ada juga seorang ikhwan yang memegang 10 kelompok binaan dengan total 99 orang binaan. Dimana beliau seorang yang sedang kuliah di 2 tempat, magister, kerja 40 jam/pekan, masih bisa menunaikan hak orang tua. Subhanallah. Dimanalah dirimu itu pus, masih ga ada seberapanya. Ummahat belum, kuliah cuma di 1 tempat, ga kerja juga, tapi masa melempem?

Lalu Sabtu 6 Oktober kemarin saya pergi ke Pameran Buku di Landmar dengan niat awal ingin melihat talkshow Pandji disana. Hehe tapi belum rezeki ternyata. Saya muter-muter banyak stand dan menemukan buku ini. Saya inget, Okky pernah bawa-bawa buku ini dan pas saya mau minjem, dianya belum selesai baca. Pas banget kan sekarang nemu? Akhirnya saya pun membeli buku ini.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya bersentuhan dengan topik yang diangkat oleh buku ini. Tapi yah ternyata memang betul, manusia itu pelupa. Kembali, diingatkan. Kaya disindir gitu di setiap lembarnya :_( Sepertinya, saya semacam disorientasi. Insyaallah langsung yaa diperbaiki.

Dari segi pembahasan, buku ini terkesan agak diulang-ulang. Tapi bagi saya jatuhnya tidak membosankan, justru menguatkan. Jadi makin inget. Jadi makin semangat lagi. Bismillah.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk para murobbi/ah atau mentor atau naqib atau kakak atau siapapun yang ingin menuntut ilmu. Selamat membaca 🙂

View all my reviews