Alasan


Mungkin hanya 2 detik pandangan mata kita bertemu.
Lalu dengan segera, ujung-ujung bibir ini membentuk senyuman.

Tidak, aku tidak akan pernah menghakimimu.
Tapi dengan langkah tergesa, kamu berjalan mendekatiku.
Disertai senyuman sesal, kamu berbisik.
Meminta maaf.

Tidak, aku tidak akan pernah menghakimimu.
Tapi kamu tetap jelaskan panjang lebar. Mengapa kamu begini, mengapa kamu begitu.
Dan kamu meminta maaf.

Tidak, aku tidak akan pernah menghakimimu.
Tapi, terima kasih sudah bercerita.
Terima kasih sudah percaya.
Itu lebih berarti dibandingkan semua alasan bagus mengapa kamu begini atau begitu.

Ya, terima kasih sudah bercerita.