Cerita I


Kring Kriiiiiiiing

Barusan banget telepon rumah aku bunyi. Aku buru-buru aja lari ke bawah. Riweuh-riweuh dulu ngambil anduk syalala.

Kring Kriiiiiiing

“Tenang tenang, sabar.”

Pusfa: “Assalamu’alaikum.”

Mugni: “Teteh? Teh Puspa.”

Pusfa: “Ya? Kenapa, de?”

Mugni: “Teh, udah nyampe rumah?”

Pusfa: “……….”

Note: Mugni adalah adik aku yang kelas dua sd.

Interview With God


Flashback ke tahun 2006, tahun yang sangat mendebarkan. Bagi orang-orang yang “terlempar”. hehe. *Insiden KBK syalala, bagi yang 2009 SMPnya KBK pasti ngerti.* Di tahun ini, saya dijebak ke sebuah lingkungan yang menyenangkan. Apakah itu? Tidak lain dan tidak bukan, itu adalah *Explosif: Exploring Islam Intesive and Fun* alias mentoring wajib bagi anak-anak kelas X di SMA Negeri 3 Bandung. Saat itu, teteh mentor saya adalah Teh Irna dan Teh Dania. Seperti biasa, setiap beberapa bulan sekali, suka ada men-gab (mentoring gabungan). Nah, di salah saru men-gab, kami-kami 2009 disuguhi sebuah slide yang berjudul “Interview With God” dan aku sukaaaa banget karena isinya bagus, terus ada “breathtaking picture”nya (kata prolog). Ini dia isi slidenya. Enjoy!

I dreamed I had an INTERVIEW WITH GOD.

“So you would like to interview me?” GOD asked.

“If you have the time,” I said.

GOD smiled.

“My time is eternity…
what question do you have in mind for me?”

“What surprises you most about humandkind?”

God answered…

“That they get bored with childhood, they rush to grow up, and then long to be children again.”
“That they lose their health to make money and then lose their money to restore their health.”
“That by thinking anxiously abaout the future, they forget the present, such that they live in neither the present nor the future.”
“That they live as if they will never die and die as though they had never lived.”

GOD’s hand took mine and we were silent for awhile.

And then I asked,
“As a parent, what are some of life’s lessons you want your children to learn?”

“To learn they cannot make anyone love them, all they can do is let themselves be loved.”
“To learn that it is not good to compare theselves to others”
“To learn to forgive by practicing forgiveness.”
“To learn that it only takes a few seconds to open profound wounds in those they love and it can take many years to heal them.”
“To learn that a rich person is not one who has the most, but is one who needs the least.”
“To learn that there are people who love them dearly, but simply do not yet know how to express or show their feelings.”
“To learn that two people can look at he same thing and see it differently.”
“To learn that it is not enough that they forgive one another, but they must also forgive themselves.”

“Thank you for your time,” I said humbly.
“Is there anything else you’d like your children to know?”

God smiled and said…

“Just know that I am here.”

“Always.”

Spirit Dalam Mementor


Sedang flashback pas buka-buka catetan.

Waktu itu, Rabu 220709 jam13.05 di Alka. Pas masa-masa pengangguran, siswa bukan, mahasiswa belum. Deg-degan nunggu hasil SNMPTN. Inget ga, ada sekolah mentor tea?

Ini dia salah satu materinya. Spirit Dalam Mementor, by Kang Yahdi.

Mari kita lihat QS 8:65.
“Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.

Kobarkanlah semangat! –> menimbulkan sabar.
Jangan berlebihan dalam senda gurau ketika mentoring karena akan mengikis rasa sabar.

Terus cerita HOS Cokroaminoto. Beliau adalah mentor Soekarno, Kartosuwiryo, dan Untung. Ternyata, Soekarno menjadi seorang nasionalais, Kartosuwiryo mendirikan NII, sedangkan Untung itu komunis. *Intinya, Allahlah Sang Pembolak Balik Hati.*

Ceritakan tentang sirah nabi, sahabat, syuhada.

Abdullah Azzam (Afganistan) yang menyatukan pemimpin-pemimpin kabilah supaya bersatu karena mereka melawan penjajah (Rusia) dengan cara kedaerahan.

Prinsip-prinsip mentoring yang dinamis:

–> Lihat QS 5:54
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. “

1. Nuansa yang dibangun –> Cinta kepada Allah.
Kalo deket sama Allah, akan mudah berbicara kebenaran.
Ceritakan rasa sayang Allah, kekuasaan-kekuasaan-Nya.

2. Ajarkan ukhuwah.
Musuh-musuh Islam itu ternyata membuat makar.
Rindukan mati syahid.

3. Berjihad di jalan Allah.
Mau berkorban –> Sekali-sekali nraktir ade-adenya.

4. Tidak takut celaan pada orang yang suka mencela.

5.Allah Maha Luas pemberian-Nya (balasan) dan Allah Maha Mengetahui (bener-bener jihad atau ga).

Jaga kepercayaan ortu, jaga, jaga.
Luruskan niat.
Ikhlas.

Eh, ada sesi tanya jawab yang pertanyaannya “Kang, kalo mentor kita ga enakeun gimana?” ga sih?
dan jawabannya: bersabarlah, jangan sampe alasan kaya gini yang membuat kita berhenti dari proses tarbiyah. Jangan sampai! (atau jangan-jangan ini pertanyaan yang di waktu lain yah -.-“. Yah, tak apalah. Semoga bisa menjadi pengingat.)

Kalau diliat-liat, kaya yang ga ngebahas “spirit dalam mementor”. Tapi setelah dapet materi ini, saya jadi semangat untuk tahu lebih banyak sejarah Islam, kisah para manusia-manusia langit, pengen jadi anak yang soleh, pengen jadi kakak yang baik, mentor yang baik. Jadi mentor teh lain heureuy. Pokonya dapet banget spiritnya. Hiah! Bismillahirrahmanirrahim.

*teman-teman, ingetin saya kalo saya salah yaa. Maafin kesalahan-kesalahan saya. TT
oia, siapa yang punya cerita tentang seseorang yang mempersiapkan sesuatu. Kaya yang mau pergi kemanaaaa gitu. ternyata di akhir cerita, dia itu mau berangkat mementor. Minta dong. jazakumullah. 🙂