Manhaj Haraki Jilid 1


Manhaj Haraki Dalam Sirah Nabi Saw: Buku KesatuManhaj Haraki Dalam Sirah Nabi Saw: Buku Kesatu by Munir Al-Gadhban

My rating: 3 of 5 stars

Lebih dari 2 tahun, baru tamat jilid 1. Macam mana pula kau ini pus :”’

Intinya, buku ini merupakan sirah nabawiyah. Tapi apa bedanya dengan sirah nabawiyah lainnya? Perbedaannya adalah, buku ini mengupas tiap detail kehidupan Rasulullah berdasarkan periode dan karakteristiknya, bukan hanya mengungkapkan jalan ceritanya saja. 🙂 Begitu.

View all my reviews

Api Sejarah


Api SejarahApi Sejarah by Ahmad Mansur Suryanegara

My rating: 3 of 5 stars

Telor pecah (lagi) sodara-sodara! Setelah nyaris 3 tahun, alhamdulillah tamat juga. O:) bukan karena bacanya lelet, tapi karena emang ga disentuh-sentuh.

Apa sih isi buku ini? Buku ini berisi tentang sejarah Indonesia yang ga akan kita temui di bangku-bangku sekolah. Perasaan dari SD sampe SMA ya sejarah Indonesia gitu-gitu aja. Tapi subhanallah ya ternyata, banyak fakta yang tidak diungkap. Istilahnya disini “deislamisasi”. Beuh, kalo dari dulu tahu apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu kita, harusnya sih Indonesia ga melempem kaya sekarang. Sedih ga sih liat pemuda masa kini? *brb bercermin*

Dulu kalau belajar sejarah, yang jadi sorotan adalah nama, tanggal (malesin banget kan ya? haha). Ga bisa dipungkiri di buku ini juga banyak tanggal, ditulis dalam 3 versi lagi (masehi, hijriyah, dan jawa yang legi-legian itu), tapi disni wawasan kita dibuka dan bikin mikir. Latar belakang seseorang melakukan sesuatu kaya misalnya, kok bisa ya, masih menjabat sebagai ketua sebuah partai, tapi keluar dan bikin partai baru? Itu ada alasannya. Seperti yang kita ketahui, banyak banget organisasi dan partai di masa-masa menjelang kemerdekaan.

Selama ini kita tahu bahwa kebangkitan nasional itu sejak 1908, pada waktu berdirinya Boedi Utomo. Padahal, apalagi yang udah baca Tetralogi Buru Pramoedya Ananta Toer pasti ga asing lagi, Syarikat Dagang Islam lebih dulu berdiri, !905. Dan SDI keanggotaannya ga sebatas priyayi, bangsawan Jawa, tapi semuanya. Bahasa yang digunakan pun bahasa melayu pasar yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia. Kan kalo Boedi Utomo mah pake bahasa Jawa. Ini sedikit perspektif aja sih.
Banyak lagi fakta-fakta lain yang jarang diungkap semisal Kesultanan Samudra Pasai (1275 M) yang berdiri terlebih dahulu dibandingkan Majapahit (1294 M). Kan kalo di sekolahan, saya juga ingetnya itu urutan sejarah itu Budha lewat Sriwijaya-Hindu lewat Majapahit-Masa Islam-Dateng penjajah-Kemerdekaan.

Disini juga digambarkan bahwa penggerak rakyat itu ya ulama-ulama. Orang-orang yang dibuang itu, Digoelis (yang dibuang ke Boven Digoel) rata-rata orang yang paham Al-Quran. Wong kajiannya juga disana ternyata adalah Al-Quran. Padahal katanya sih, alasan Belanda membuang para tokoh karena mereka mengkaji Marxist. Tapi kenyataan berkata lain. Penjajah bukannya ga sadar akan peran para ulama. Ada taktik yang beken banget nih, divide and rule atau pecah belah. Kalo semua orang bersatu buat memperjuangkan Indonesia yang zelfbestuur, ya kan gawat juga. Maka sengaja dibikin isu, biar orang-orang Islam yang militan banget berjuang, malah memperdebatkan hal-hal kecil macem foto itu haram apa nggak. Masalah-masalah cabang dah pokonya. Ckckck Makanya ya kalo sekarang masih juga kejebak masalah cabang, apa kita ga belajar dari masa lalu? Syedih :’’’

Emang penting banget ya sejarah?

Kalau menurut Ust. Rahmat Abdullah (yang saya baca dari kata pengantar Manhaj Haraki), dulu kaum muslimin itu masih punya disiplin ketat dalam kerangka keilmuan yang terdiri dari aqidah, syariah, dan akhlak. Dulu 3 kajian ini cukup untuk membentuk sesosok pribadi muslim yang taat, sadar kewajiban kepada Allah dan ikut berperan serta di masyarakat. Tapi, ternyata ada 1 mata rantai yang putus, ada yang terlewat. Apakah itu? Kajian sirah dan sejarah Islam. Padahal dari sana kita bisa mewarisi spirit umat Islam yang kaya dan militan. Karena hal ini terputus, maka melemahlah semangat kaum muslimin. Menurut beliau, pemahaman dan penghayatan sejarah masa lampau adalah keharusan bagi pembangunan suatu umat.

Kalau kita tahu orang terdahulu sudah mencapai titik A, masa zaman sekarang kita lebih rendah dari titik A. Tentu akan ada semangat untuk melakukan hal yang lebih. Maka inilah pentingnya memahami sirah dan sejarah Islam.

Loh kok jadi ke sirah dan sejarah Islam ya? Hubungannya adalah, ternyata sangat erat. Kemerdekaan Indonesia tidak akan terjadi kalau ulama-ulama dan santri-santrinya (bersama rakyat juga) tidak berjihad untuk membebaskan tanah air ini dari penjajah. Saya percaya, sejarah Indonesia itu bagian dari sejarah Islam juga. Makin bangga. Mestinya makin nunjukin kalau Islam itu rahmatan lil ‘alamin. :’’’

View all my reviews

size 14 is not fat either


Size 14 Is Not Fat Either (Heather Wells, #2)Size 14 Is Not Fat Either by Meg Cabot

My rating: 2 of 5 stars

Heather Wells kembali beraksi! Setelah semester lalu berhasil mengungkap insiden lift di asramanya, kali ini mantan bintang pop tersebut kembali terjebak di sebuah kasus. Ada kasus pembunuhan yang terjadi di Fischer Hall (lagi). Tiba-tiba ditemukan sebuah kepala di kafetaria Fischer Hall. Kepala seorang pemandu sorak, Lindsay (hmmm, ok emang agak mengerikan).

Dari sini, meski sudah diperingatkan Cooper (detektif swasta, pemilik apartemen, sekaligus kakak mantan tunangannya) dan Detektif Canavan (detektif dari kepolisian yang menangani kasus ini), Heather entah kenapa selalu tersedot untuk selalu menangani masalah ini. Superman complex kalau kata Cooper. Dari mulai menanyai teman sekamar Lindsay, teman sesama pemandu sorak, pacarnya, hingga semua orang yang berhubungan dengan Lindsay sebelum ia terbunuh.

Kimberly, teman Lindsay (sesama pemandu sorak), seolah mengarahkan Heather untuk mencurigai teman sekamarnya. Karena hubungan mereka kurang baik. Pada suatu malam saat berlangsung pertandingan basket, Heather menyaksikan secara langsung Manuel (pekerja di kafetaria Fischer Hall) ditikam berulang-ulang oleh sekelompok pria bertopeng bola basket. Sambil terengah-engah kehabisan darah, Manuel memberi petunjuk mengenai seseorang bernama Steve.

Lalu Kimberly kembali memberi petunjuk seolah-olah Lindsay memiliki hubungan khusus dengan Pelatih Andrew (Pelatih basket di New York College). Nama pelatih itu Steven Andrew. Maka kecurigaan pun berubah.

Sepanjang buku ini, pembaa dibuat menebak-nebak siapa pembunuh sebenarnya dan apa motifnya. Bermunculanlah nama Doug Winer dan kakaknya, Steve Winer. Lalu, siapakah pembunuh Lindsay sebenarnya? Kali ini Heather kembali membahayakan nyawanya, demi membersihkan nama baik Fischer Hall, bahwa “gedung tinggal” ini bukanlah Asrama Kematian. Penasaran? Silakan baca sendiri 😀

***

Menurut saya gaya bahasanya Meg Cabot banget. Monolog, tapi alur berpikir si tokohnya cepet, jadi ga ngebosenin. Cuma satu hal sih. Dari judulnya, saya ga nyangka aja ini cerita tentang detektif dan kasus pembunuhan. Cover bukunya aja kaya gitu.
Yang bikin penasaran sebenernya adalah, bagaimanakah kelanjutan hubungan Heather dan Cooper? Hmmm…

View all my reviews

7 Keajaiban Rezeki


7 Keajaiban Rezeki7 Keajaiban Rezeki by Ippho Santosa

My rating: 4 of 5 stars

Again, pecah telor! Kalo ini ga bertahun-tahun. Tapi berbulan-bulan. Minjem lagi (hadeuh). Tapi bay the way, makasih mba sil udah mau minjemin, ini mamah ikut baca juga loh. Hmm pantesan ya waktu itu mba sil tanpa keraguan langsung minjemin. Disuruh ko sama Pak Ippho-nya 😀

Sebenarnya, ini bukan buku pertama dari seri otak kanan Ippho Santosa. Tapi ga masalah kalau ga ngurut juga. Pak Ippho aja nulisnya ini ga ngurut. Hehehe.

Yang pasti sih, ini mah jenis buku yang mesti dipraktikkan. Secara bahasa, gayanya akrab. Berasa orangnya langsung lagi ngomong di depan. Banyak candanya juga. Suka tiba-tiba nanya yang tanpa sadar si gue ngangguk aja langsung. Beuh hahaha.

Pada intinya, maksud Pak Ippho menulis buku ini adalah untuk menunjukkan cara mempercepat meraih kesuksesan melalui pendekatan otak kanan dan sentuhan islam. Diilustrasikan bahwa kita ini berada di dalam lingkaran pengaruh. Lingkaran pengaruh ini terdiri dari lingkaran diri, keluarga, sesama, semesta, dan pencipta (dari lingkaran paling dalam ke lingkaran paling luar). Kuncinya adalah kemampuan diri kita untuk menggenggam 3 lingkaran paling dalam. Jika itu berhasil kita lakukan, 2 lingkaran lainnya otomatis akan berhasil kita sentuh. Vice versa.

Ternyata, keajaiban yang akan beliau jabarkan lebih lanjut ini kebanyakan bermula dari lingkaran diri. Kitalah aktor utamanya 🙂

Tujuh keajaiban rezeki itu terdiri dari:

-Sidik jari kemenangan: bagian ini kita explore diri sendiri, explore keunikan kita, makanya disebut “sidik jari”, karena di dunia ini ga ada sidik jari yang sama meski orang itu kembar kan ya.

-Sepasang bidadari: Sepasang bidadari itu adalah, orangtua dan pasangan hidup (disuruh nikah kalao mau rezeki nambah). :p

-Golongan kanan: Tahu kan otak kanan itu identik dengan kreativitas, spontan, optimis, dll? Intinya sih disini dibahas bahwa kalau mau menjempt rezeki, jangan terbawa arus pikiran mainstream. Berpikirlah seperti orang-orang kaya, “golongan kanan”.

-Simpul perdagangan: Mulailah berdagang! Rasulullah aja pedagang, 9 dari 10 orang sahabar Rasul yang dijamin masuk surga adalah pedagang.

-Perisai langit: Kalau mau rezekinya ga terhambat, ada 5 ruas perisai langit. Apaan tuh? Pemberian (sedekah), shalat (dhuha, tahajud, taubat), sikap (tawakkal, syukur, sabar, husnudzon), perkataan (zikir, istighfar, shalawat), dan perbuatan (birul walidain, menikah, memiliki keturunan, berhaji, umrah, silaturahin, ikhtiar, berdagang).

-Pembeda abadi: Kalo ada kesempatan untuk memilih antara tingkatkan kekuatan dan perbaiki kelemahan, apa jawabannya? Tingkatkan kekuatan! Why? Baca aja sendiri ya, biar pada penasaran hehehe.

-Pelangi ikhtiar: Kalo pelangi biasa kan me-ji-ku-hi-bi-ni-u. Nah, ini beda dari biasanya. Bias dari pelangi ikhtiar adalah impian, tindakan, kecepatan, keyakinan, pembelajaran, kepercayaan (integritas), dan ikhtiar.

Ketujuh hal ini sebenarnya bukan hal yang saklek. Semua ini penulis ambil dari pengalaman pribadinya. Kalo kita praktikkan, bisa jadi berhasil, bisa jadi tidak. Who knows? Siapa yang tau kalau kita tidak mencobanya, right? (katepa geuninganan haha)

View all my reviews

Rumah Cokelat


Rumah CokelatRumah Cokelat by Sitta Karina

My rating: 2 of 5 stars

“Funny things do happen in life.” Wigra tampak tidak terkejut. “So let’s dance in the rain too, Han, instead of just surviving the storm.”

***

Satu kata aja sih kayanya kalo dari saya: overestimate! Hehehe. Yah, no offence, saya suka banget sama tulisan mba Sitta Karina dari jaman SMP. Tapiii, gimana gitu ya. saya suka sama buku ini, tapi lebih suka sama Pesan Dari Bintang. Lebih dalem, lebih ngena.

Ga begitu suka karakter hannah, but I do love Wigra! #eaa haha.

Tapi tapi tapi, mungkin ini emang gambaran keluarga jaman sekarang ya? Gambaran ibu yang memilih menjadi seorang wanita karir. Apa kabar saya 😀 Makanya, ilmu2 kaya gini emang perlu banget. Maksudnya, jauh sebelum nikah.

View all my reviews