Buya Hamka: Antara Kelurusan ‘Aqidah dan Pluralisme


Buya Hamka: Antara Kelurusan 'Aqidah dan PluralismeBuya Hamka: Antara Kelurusan ‘Aqidah dan Pluralisme by Akmal Sjafril

My rating: 4 of 5 stars

Saya baru tahu akhir-akhir ini, bahwa seorang Buya Hamka adalah salah seorang ulama besar yang pemikirannya dikaitkan dengan pluralisme. Yap. Katanya, Buya Hamka adalah seorang pluralis. Katanya. Saya pribadi sebenarnya hanya mengenal sosok Buya Hamka sebagai seorang sastrawan karena saat SMA, guru bahasa Indonesia saya memberi tugas untuk membaca karya sastra angkatan dulu-dulu. Rasa penasaran saya membuncah saat membaca TL @malakmalakmal. Katanya, di negeri jiran sana, pemikiran Buya Hamka selalu digali, buku-bukunya tidak pernah kehabisan pembaca, dll.. Saya aneh, kok segitunya ya? Emang Buya Hamka itu siapa? Bukannya sastrawan? Palingan setahu saya, beliau itu membuat Tafsir Al Azhar. Kok orang Malaysia segitunya ya? Dari sinilah saya tergelitik untuk mencari tahu lebih lanjut. Sebagai seorang muslim, sebagai orang Indonesia, masa ga kenal sama tokoh sekaliber Buya Hamka.

Dalam buku ini, sebenarnya tidak digambarkan secara gamblang perjalanan hidup beliau. Memang bukan biografi. Pada intinya, Buya Hamka ini merupakan seorang ulama, pendidik, akademisi, politisi, filsuf, sastrawan, sejarawan, penulis, jurnalis, dll.. Karya-karyanya pun beragam dan kaya akan ilmu. Mulai dari tafsir, hadits, aqidah, fiqih, falsafah, tasauf, sejarah Islam, satra dan kebudayaan Islam, dll.. Tidak diragukan lagi bahwa Buya Hamka itu bukan sosok sembarangan.

Lalu, apa masalahnya? Ternyata banyak oknum yang mengaitkan beliau dengan pluralisme. Benarkah seorang Buya Hamka menyetujui adanya pluralisme? Memangnya pluralisme sudah ada sejak kapan? Disini kita bisa memahami pemikiran Buya Hamka mengenai pluralisme dengan cukup mendalam. Selamat membaca ๐Ÿ™‚

View all my reviews

Serial Cinta


Serial CintaSerial Cinta by Anis Matta

My rating: 5 of 5 stars

Suka sekali sama buku ini. Saya merasa seperti sedang menyusun puzzle. Tiap chapternya saling melengkapi hingga terbentuk gambaran cinta yang, bisa dibilang, nyaris utuh. Tulisannya nyastra, kadang berputar-putar, seringkali puitis. Sangat khas Ust. Anis Matta. Suka

Intinya, memang jangan sembarangan mencintai. Dan jangan sembarangan mendeklarasikan cinta. Karena, saat berani berkata, “Aku mencintaimu” Maka sesungguhnya kita sedang berkata, “Aku ingin memberimu sesuatu” yang ternyata merupakan ungkapan lain dari “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia… Aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin… Aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang kulakukan padamu… Aku juga akan melindungimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumuhan itu…”

Nah, kepada siapakah kita akan mempersembahkan perasaan sedahsyat itu? Kepada siapakah kita seharusnya mempersembahkan energi sedahsyat itu?
Lengkapi setiap kepingan puzzlenya dengan membaca buku ini ๐Ÿ™‚

View all my reviews

17 Motivasi Berinteraksi Dengan Al-Qur’an


17 Motivasi Berinteraksi Dengan Al-Qur'an17 Motivasi Berinteraksi Dengan Al-Qur’an by Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafidz, Lc

My rating: 4 of 5 stars

Guide hidup manusia untuk menjalani hidup di muka bumi ini adalah Al-Qur’an. Supaya tetap berada di jalan yang benar, logikanya, kita harus dekat-dekat dengan petunjuk. Dibaca, dipahami maksudnya supaya jalan yang kia tempuh tidak salah. Bahkan, Al-Qur’an lebih dari sekedar petunjuk, Al-Qur’an juga obat bagi jiwa. Jika sedang sedih atau galau, setelah tilawah (padahal “hanya” tilawah), hati terasa lebih tentram. Selain itu, di akhirat kelak, Al-Qur’an bisa memberi kita syafaat. Ini semua hanya sebagian kecil keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur’an. Tapi, kenapa masih saja saya malas membaca Al-Qur’an?

17 taujih (arahan) dalam buku ini insyaallah bisa membangkitkan motivasi kita untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an. Diawali dengan langkah-langkah membangun kemampuan berinteraksi dengan Al-Quran hingga bagaimana merayu diri agar mencintai Al-Qur’an.

Dari buku ini, saya mengambil banyak hikmah. Pembenaran-pembenaran yang sering menghampiri diri saat malas berinteraksi dengan Al-Qur’an banyak dibahas disini. Hingga tidak ada lagi alasan selain untuk bersegera.

Takut terhadap keadaan masa depan? Takut tidak kebagian rezeki? Merasa tidak pantas menjadi hafidz? Merasa sangat sibuk sehingga tidak mungkin berinteraksi dengan Al-Qur’an? Minder karena “sedikit” yang menemani di jalan ini? Jika pernah terbersit pikiran-pikiran seperti ini, maka kamu harus baca buku ini!

View all my reviews

Muhammad Al Fatih 1453


Muhammad Al-Fatih 1453Muhammad Al-Fatih 1453 by Felix Y. Siauw

My rating: 5 of 5 stars

Kisah ini bermula sejak Rasulullah bersabda bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh sebaik-baik panglima dan sebaik-baik pasukan.
Inilah mimpi 7 abad.

Sungguh kita jangan pernah mencukupkan diri mengenal sosok Muhammad Al Fatih hanya sebagai penakluk Konstantinopel saja. Tok. Tanpa tahu detail lelah dan perjuangannya.

Dididik sejak dalam kandungan. Saat proses kelahirannya, sang ayah (Sultan Murad II) menenangkan dirinya dengan membaca Al-Quran dan sang anak lahir saat bacaannya mencapai QS Al Fath. Sebagai anak lelaki ke 3, tidak ada yang menyangka anak inilah yang akan menjadi penerus mimpi sang ayah, sekaligus mimpi umat muslim sedunia. Yah, sejak kakak-kakaknya terbunuh, Sultan fokus mendidik anak ke3nya ini. Dia dikirim kepada guru terbaik saat itu unutk digembleng hingga menjadi seorang hafidz pada umur 8 tahun. Tentu tidak โ€˜sekedarโ€™ hafidz, tapi juga dari sisi keilmuan lainnya. Sejarah, bahasa, strategi perang, geografi, dll..

Tidak banyak yang tahu siapakah orang yang berperan dibalik sosok ini. Mehmed (Muhammad Al Fatih) merupakan seseorang yang berkepribadian keras dan tidak biasa sehingga ulama-ulama banyak yang kesulitan untuk menghadapinya. Maka beliau pun dikirim kepada guru terbaik saat itu, orang yang tidak silau akan posisi Mehmed yang merupakan anak raja, Syaikh Ahmad Al Kurani dan Syaikh Aaq Syamsuddin. Keistimewaannya, beliau beliau itu merupakan seorang polymath (pengetahuannya tidak terbatas dalam 1 bidang). Sebagai gambaran, guru-guru Mehmed ini seorang hafidz sejak usia 7 tahun dan ahli di bidang biologi, astronomi, kedokteran, serta pengobatan herbal. Masyaallah :_)

Yah, perjuangan seorang Muhammad Al Fatih dimulai sejak dini. Keberhasilannya pun bukan keberhasilan instan, sekali coba langsung berhasil, bukan tanpa pengorbanan, tapi semuanya melalui ikhtiar dan tawakkal terbaik.

Selain penggambaran sosok Muhammad Al Fatih yang menyeluruh (pendidikannya yang dijalaninya, kesehariannya dalam bertaqarrub kepada Allah, kecerdasannya, dll), dalam buku ini pun digambarkan kondisi Konstantinopel secara detail. Kondisi geografisnya saja sudah sangat strategis, ditambah pasukan penjaganya, bentengnya yang menjadikan ia sebagai kota dengan pertahanan paling sempurna. Dan Muhammad Al Fatih berhasil memimpin pasukan untuk menaklukan kota ini.

Sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik prajurit.

View all my reviews

Palestina


This slideshow requires JavaScript.

:__(

Mari, sertakan selalu dalam doa untuk saudara-saudara kita disana…