Bismillah
Sabtu, 20 Juni 2009 kemarin, saya diceritain sama seorang teman, Camar, sebuah kisah nyata. Eng ing eng! Ini dia ceritanya.
Ada seorang mahasiswa yang kerja sambilan sebagai seorang supir taksi karena beliau emang butuh pisan uang. Yah, nambah-nambah biaya kuliah juga. Suatu hari, ada seorang penumpang yang ga sengaja ninggalin jam tangannya (Rolex) di taksi si mahasiswa ini dan beliau ga nyadar sampe seorang penumpang lainnya melihat jam tangan tersebut.
Si penumpang lain ini, kita sebut saja PL, menawarkan diri untuk membeli jam tangan yang dia lihat di taksi itu.
PL: Pak, saya beli yah jam tangan ini. Saya beli 100juta deh. Soalnya harga aslinya 200juta, Pak.
Supir Taksi (ST): Duh, Pak, itu bukan punya saya. Kayanya punya penumpang sebelumnya. Maaf ya, Pak.
PL: Ayolah, Pak. 100juta!
ST: (Tegas) Maaf, Pak. Itu bukan milik saya. Saya akan mengembalikannya kepada pemiliknya.
PL: Oh, ya udah deh.
Dengan sabar dan ikhlas, sang supir taksi berkeliling mencari pemilik jam tangan yang tertinggal di taksinya tersebut. Alhamdulillah, ketemu juga. Pemilik jam tangan itu berterima kasih dan memberikan sebuah amplop berisi uang kepada si supir taksi. Pas amplopnya dibuka, jengjengjengjeng, ternyata oh ternyata, berisi uang 75ribu! Subhanallah. Akan tetapi, sang supir taksi sungguh ikhlas. Ikhlas.
Dan, tahukah engkau wahai saudaraku? Sejak saat itu, setiap si supir taksi memalingkan wajahnya, pasti ada penumpang yang menunggu. Setiap beliau memalingkan wajahnya, pasti ada penumpang yang menunggu! Subhanallah. Balasan dari Allah itu 10 kali lipat.