great fighters are made, not born.

 

 

letting go doesn’t mean you’re a quitter. it doesn’t mean that you lost. it just means that you realize in that moment that’s it’s time to let go and move on.

 

oke, mungkin lagi melankolis haha


i do what i love. it’s made me a better person, a better mother. any “sacrifices” i have made have been for my family. i don’t have a single regret.

JJ


i’m thankful for my years spent with this family.
for everything we shared, every chance we had to grow.
i’ll take the best of them with me and lead by their example wherever i go.
a friend told me to be honest with you.
so, here it goes.
this isn’t what i want, but i’ll take the high road. maybe it’s because i look at everything as a lesson.
or because i don’t want to walk around angry. or maybe it’s because i finally understand.
There are things we don’t want to happen, but have to accept.
Things we dont want to know, but have to learn.
And people we can’t live without, but have to let go.

JJ


Jadi, ada sebuah cerita.

Tiga orang bersahabat. Sahabat sejati ceritanya. Sahabat dunia akhirat, kalau kata saya. Soalnya mereka bersahabat atas nama jalan kebenaran. Bukan kebetulan. Ceritanya.

Suatu hari, mereka lulus dari sekolah menengah atas. Sudah jalannya begitu. Dua orang melanjutkan di universitas yang sama. Satu orang harus pergi jauh ke kota lain. Mereka harus berpisah. Secara fisik.

Lama sekali mereka tidak bertemu.

Hingga suatu hari setelah bertahun-tahun, mereka bertemu. Dua orang itu terkejut melihat perubahan satu orang. Katanya sih, penampilannya sudah terbawa arus. Tanpa prasangka, sang satu orang menyapa dan saling bertukar kabar.

Lalu satu orang itu bertanya, “Apakah kalian berdua masih melakukan hal yang kita janjikan sejak dulu? Saling mendoakan dari kejauhan.”

Dua orang itu merenung. Mereka lupa. Mereka hanya berprasangka saat bertemu satu orang, mengapa bisa berubah sedang dua orang tidak berubah. Mungkin karena itu. Doa.

Doa satu orang menjaga dua orang. Tapi dua orang itu lupa untuk mendoakan satu orang.

***

Itu hanya cerita.


Anak: Ayah, jangan liat ya.

Ayah: Oke, ayah ga liat. (diam sesaat). Kamu butuh bantuan?

Anak: Tidak. (lalu anak keluar dari kamar. memakai pakaian rapi –> jas, dasi, dll)

Ayah: Oke. Itu jelas bukan spiderman.

Anak: Spiderman bukan pahlawan yang sesungguhnya, ayah.

Ayah: Dia bukan? (diam) Oke. Ayah menyerah. Seharusnya, siapa kamu sekarang?

Anak: Aku dirimu, ayah.

Oke. Ini terlalu manis. :’)