Pain


Look at this.

Everybody wants a life without pain.

What does it get you?

Sehe needs to be on a poster somewhere to remind people pain’s there for a reason.

————————————————–

The fantasy is simple.

Pleasure is good…

And twise as much pleasure is better.

That pain is bad…

And no pain is better.

But the reality is different.

The reality is that pain is there to tell us something.

And there’s only so much pleasure we can take without getting a stomachache.

And maybe that’s OK.

Maybe some fantasies are only supposed to live in our dreams.

————————————————–

Grey’s Anatomy Season 3 Episode 3

HIV/AIDS


Pagi ini saya lecture PHOP. Seperti biasa, kalo setelah midterm, maka kita yang presentasi dengan topik yang sudah ditentukan. Dikocok.

Topik hari ini adalah Maternal Child Health (MCH) & HIV/AIDS.

Tadi temen-temen B5 presentasi mulai dari definisi HIV/AIDS secara umum, epidemiologi, cara transmisi, hingga prevensinya. Wilayah south & south east asia (berarti termasuk Indonesia di dalamnya) merupakan wilayah dengan penderita AIDS ke 2 terbanyak di dunia seteh Afrika. Bayangkan!

Sebenernya, yang menarik bagi saya itu pas sesi tanya jawab. Ada seorang temen saya, Taufik, dia nanya. Kira-kira gini:

“Temen-temen tau rokok kretek, kan? Yang tembakau trus dilapisi kertas, digulung, dan langsung dibakar? Ada juga rokok filter kan ya? Kebanyakan orang bakal lebih milih rokok filter soalnya mikir rokok filter itu lebih aman. Kan ada filternya. Nah, terus, tadi kan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS adalah safe sex, dengan memakai kondom. Sama kaya rokok tadi, saat ada yang aman, maka justru semakin banyak orang yang melakukan. Dengan ada rokok filter, makin banyak orang yang merokok karena ngerasa aman, racunnya lebih sedikit. Terus, tanggepan temen-temen B5 gimana tentang kondom ini?”

B5 ngejawab yang intinya, kondom ini hanya salah satu cara saja. Masih banyak cara lainnya. Terus kondisinya juga liat. (Banyak kata-kata temen-temen B% yang saya potong disini).

Saya hanya mikir (dan inget salah satu buku Ustadz Salim, lupa judulnya apa. JCPP kayanya)

–> HIV/AIDS ini bukan hanya masalah punya orang-orang kesehatan. Ia multidimensi. Maka penanganannya pun perlu multidisiplin ilmu. Disini semuanya berperan, mulai dari moral, agama, pendidikan, dan sudah tentu kesehatan.

–> Agama

–> Kondisi di rumah

–> Slogan “safe sex” itu ga tepat. Negara pengusung free-sex-nya aja sekarang sudah berbenah. Bisa dibilang negara barat sedang memperbaiki sesuatu yang kita sebut moral bangsa. Sedang disini kebanyakan pada niru life-style barat yang buruk itu, dengan anggapan biar keren.

(masih pengen nulis banyak tapi harus belajar. Insyaallah nanti diterusin lagi.)

Nick Name


Nama panggilan.

Prinsipnya : apa yang saya tanam, itulah yang saya tuai. (hyaa, aneh banget *tuai*. semacam kata yang kalo diliat tulisannya tidak bermakna. atau saya salah ngetik?)

Mungkin selama ini saya suka asal manggil nama orang, nama bekennya, tapi sebenernya dia ga suka. 😦

Dan sekarang saya ngerti itu rasanya kaya apa. Ga suka.

Maaf ya.

*Padahal kan Rasul nyuruhnya manggil dengan panggilan yang orang itu sukai* TT