SJ


Tadi sore pelantikan PH dan Hima PSSK FK Unpad. Finally, setelah (kurang lebih) 9 jam wawancara dan 17 jam staffing. Alhamdulillah pelantikan juga. Hehe. Deg degan? Iya. Tegang? Iya. Meski pernah ngalamin tahun lalu, ternyata rasanya beda. Kenapa ya? Orang-orangnya beda. Suasananya beda. Strukturnya beda. Ternyata banyak banget ya “rasa” di kemahasiswaan. Alhamdulillah.

***

Relativitas waktu.

Berasa baru kemarin dilantik jadi staff. Tiba-tiba udah punya “anak”. Tiba-tiba sekarang udah punya “cucu”.

Berapa banyak amanah yang terlalaikan? Berapa banyak janji yang diingkari? Berapa banyak hak yang terabaikan? Berapa banyak yang sudah saya lakukan? Astaghfirullah. :_( Sungguh saya ini hanya makhluk yang lemah. Tiada daya dan upaya tanpa-Mu, ya Rabb.

***

Rencananya saya mau ngemail ke beberapa orang. Tapi ga tahan ngepoin twitter #tim15+hima. Hehe. Lagi pada seneng dapet “anak” dan “cucu”. Jadi, saya putuskan untuk menulis, sekalin juga bayar “utang” ke seseorang.

Tahun ini jumlah total (sementara, karena PH rencananya akan oprec lagi buat kebidanan)  PH 97 orang dan Hima 31 orang. Banyak ya? 

Berkah? Atau musibah? Yang jelas, saya hanya ingin menjadi golongan orang-orang yang berbaik sangka pada-Mu, Ya Allah. 

Sambil ikhtiar optimal.

Sambil berdoa dengan doa terbaik.

Sambil tawakkal dengan sebenar-benarnya tawakkal.

Sambil terus meluruskan niat.

Semoga setahun ke depan bisa amanah.

Semoga setahun ke depan bisa signifikan.

Stabilisasi Kema FK Unpad, SDM terkembangkan, dan administrasi makin rapi.

Regenerasi. Inget QS An Nisa 9. *lirik amanah lain*

Banyak PR. Banyaaaak banget. :’) insyaallah diberesin satu-satu yaaa.

Buat partner2 saya yang hebat. Hafdzi, Zahra, Nuni, Citra, Dudu, Devi, Rafli, Okky, Mahes, Widuri, Gita, Icung, Gembong, Lele. Mari kita husnul khatimah. Jalan masih panjang, tapi pasti ga kerasa deh. 🙂 Semangat!

Buat temen2 hima, dpm, dan ukm juga. Mohon kerjasamanya ya semuanya. Saling mengingatkan kalo ada salah-salah. Mari saling melengkapi dalam berkontribusi 🙂

({})

#1 OSIS LV + MPK 54


:’) ieu barudak….. lumayan hiburan di tengah kehectican awal kepengurusan dan minor thesis 😀

***********************************************************************************************************

Siapa mau ikut?


861175_4432753663066_1033135003_o

‎[Sahabat Al-Qur’an Presents…]

Pendaftaran Peserta Mukhayyam Al-Qur’an Bandung 2013, “Bersahabat dengan Al-Qur’an, menjadi keluarga terdekat Sang Maha Rahman”.
Waktu: Jumat, 29 Maret 2013 pukul 06.00 WIB sampai Ahad, 31 Maret 2013 pukul 16.00 WIB, di Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan.
Agenda: Qiyamul lail, tasmi’ Al-Qur’an, setoran hafalan 1 juz, khataman Al-Qur’an 30 juz, materi-materi seputar menghafal Al-Qur’an.
Insyaa-allah akan hadir: Ust. Abdul Aziz Abdul Rouf, Lc, Al-Hafizh; Ust. Agus Subagio, Al-Hafizh; Ust. Sucipto, Al-Hafizh, dll.
Syarat peserta: sudah memiliki hafalan 1 juz yang akan disetorkan pada saat acara dan harus mengikuti seluruh acara (Jumat adalah hari libur).
Infaq peserta minimal Rp 50.000, fasilitas: 7 kali makan dan snack selama acara, akomodasi dari panita, pemberangkatan dari kampus masig-masing (untuk ITB, Kampus Telkom, STT Tekstil, dan UIN Bandung).
Buruan daftar sebelum 10 Maret 2013, karena acara ini untuk beberapa univeristas di Bandung, peserta terbatas!!!

Pendaftaran bisa dibuka di: http://www.bit.ly/MQ2013

“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi yang bersahabat dengannya.” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Para ahlul Qur’an, merekalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Lombok – Bali, Indonesia


Ahad-Jumat, 27 Januari-2 Februari 2013. Senggigi-Gili Trawangan-Gili Meno-Gili Air-Mataram-Kuta-Tanah Lot.

Ahad terhectic yang ada. 27 Januari 2013. Pagi-pagi lokakarya dan proses merapikan data yang super sekali *terima aksih banyak devi*. Perkiraan sampai rumah zuhur pun tinggal wacana. Padahal jam 17 harus sudah berangkat dari Nagor. Saya mesti ke rumah dulu untuk ngambil barang dan packing-packing lagi sedikit. Hamdalah, sekitar pukul 15, lokakarya sudah selesai. Saya pun bersegera ke rumah untuk mengambil barang-barang, shalat ashar, dan berangkat ke arnes.

Dari Arnes, saya, mbae, wulan, lila, karin, bocah, nira, faisal, diva, uus, lidya, dan tia berangkat menuju Bandara Husein Sastranegara, tepat pukul 17. Bos langsung nunggu di bandara katanya. Sambil menunggu pesawat take off, kami masih sempat shalat maghrib dan isya di bandara. Sekalian makan juga. Juga menghubungi om-nya bocah yang tinggal di Bali sana. katanya, beliau akan menjemput kami di Bandara Ngurah Rai dan mengantarkan kami semua ke Padang Bai.

Tanpa terasa, sudah waktunya kita terbang 😀 Dari Bandung-Bali memakan waktu 1 jam 40 menit. Sampai di Bandara Ngurah Rai sekitar tengah malam. Perjalanan ke Padang bai pun lancar, lebih lancar dari dugaan malah. Terus mobil sewaannya dibayarin sama om-nya bocah. Makasih banyak, om. Perkiraan semula, kita baru akan tiba Padang Bai sekitar pukul 4 subuh. Tapi, saking lancarnya, pukul 1.30 sudah tiba (kalu ga salah inget. atau 2.30. sekitar itu pokonya)

Padang bai

Cukup dengan bayar Rp36000, kami sudah bisa menyebrang menggunakan kapal ferry dari Padang bai ke Lembar  (baca huruf e-nya kaya baca bebek ya). Lumayan, memakan waktu sekitar 5 jam untuk sampai Lembar. Bisa istirahat. Shalat subuh juga di atas ferry loh. hehe. Kursi enak, sepi, aman, asal saling menjaga aja.

Pemandangan dari ferry

Pemandangan dari ferry 2

Pemandangan dari ferry 3

Menjelang pukul 7, ferry merapat ke pelabuhan.

Kapal merapat

Di Lembar ini, terjadi tragedi. Haha. mamang2 angkotnya sangat gigih nawarin jasanya untuk membawa kami semua keluar dari Lembar. Kegigihannya mencapai tahap bikin kesel. kami memilih jalan kaki keluar dari area pelabuhan, karena setelah keluar area pelabuhan, sebetulnya kita bisa naik angdes (angkutan desa). Nah, sepanjang jalan, itu mamang angkot, eh, angdes, ngikutiiiin terus. Sampai lelah menolak. haha. Sampai suatu titik, akhirnya kita deal nyarter 2 angkot untuk mengantarkan kami ke terminal sweta karena sopir angdes lagi pada demo jadi kita ga akan nemuin angdes dan lumayan juga udah jalan jauh sambil manggul-manggul tas. (kemudian, bos menyadari harusnya ke terminal mandalika, bukan sweta. haha)

pas lagi jalan nyari angdes dari lembar

Sampai di Sweta, mamang-mamang angdes lainnya langsung mengerubungi. Kejadian di Lembar terulang lagi. haha. Kita gigih menolak. Sambil nyari rumah makan karena belum sarapan. tapi ko ya jalan udah jauh ga nemu restoran atau warteg gitu. Beda banget sama Bandung yang setiap meternya ga kekurangan rumah makan. Dan, tebak, restoran apa yang pertama kali kami temukan setelah jauh-jauh jalan? Ya! Rumah makan padang. haha. Jauh-jauh ke Lombok, makannya padang lagi. Tapi karena perut udah meronta-ronta, ya, langsung kami serbu. Sambil numpang ke kamar mandi dan sikat gigi juga.

Sambil makan, kami menyusun strategi supaya bisa sampai ke tujuan dengan ongkos murah. Pertama, kami membagi diri menjadi 3 kelompok supaya ga dikerunungi mamang2 angdes. Lalu, kita pergi dengan interval 5 menit untuk setiap kelompok. Rencananya, dari sana kami berniat ke senggigi, lalu ke Gili trawangan.

Dari Sweta ke senggigi, kita naik 2 kali. Angkot sampai ke ampenan. Dari ampenan naik oplet sampai senggigi. Kaya amazing race lah. Saya yang termasuk ke dalam kelompok 1 jalan duluan. Berhenti di ampenan. Tapi malah ketemu kelompok 2 yang entah gimana ceritanya bisa sampe duluan. Kita sok-sok ga kenal gitu biar ga disuruh nyarter. Jadi dapet murah deh sampe sengigi. haha. Beda lagi sama cerita kelompok 3 yang ditipu sopir dibawa muter2 gitu 😦

Suasana dalam oplet

senggigi

langit sengigi

main-main di senggigi

dari sengigi, kami lanjut ke pelabuhan bangsal pake oplet. 1 oplet. ber 13. tasnya gede-gede. haha. kaki udah ga bisa gerak. napas susah. panas.

Sampai ke Bangsal, kami segera membeli tiket kapal yang menuju Gili Trawangan. Kami memang berniat bermalam di Gili. sesampainya di Gili, kami berputar-putar, literally blusukan di Gili demi dapet penginapan murah.  Semalam Rp25000/orang. Haha.

Penginapan: Wood Stock

jalan-jalan sore nyari makan

-to be continued-