Muhammad Al Fatih 1453


Muhammad Al-Fatih 1453Muhammad Al-Fatih 1453 by Felix Y. Siauw

My rating: 5 of 5 stars

Kisah ini bermula sejak Rasulullah bersabda bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh sebaik-baik panglima dan sebaik-baik pasukan.
Inilah mimpi 7 abad.

Sungguh kita jangan pernah mencukupkan diri mengenal sosok Muhammad Al Fatih hanya sebagai penakluk Konstantinopel saja. Tok. Tanpa tahu detail lelah dan perjuangannya.

Dididik sejak dalam kandungan. Saat proses kelahirannya, sang ayah (Sultan Murad II) menenangkan dirinya dengan membaca Al-Quran dan sang anak lahir saat bacaannya mencapai QS Al Fath. Sebagai anak lelaki ke 3, tidak ada yang menyangka anak inilah yang akan menjadi penerus mimpi sang ayah, sekaligus mimpi umat muslim sedunia. Yah, sejak kakak-kakaknya terbunuh, Sultan fokus mendidik anak ke3nya ini. Dia dikirim kepada guru terbaik saat itu unutk digembleng hingga menjadi seorang hafidz pada umur 8 tahun. Tentu tidak ‘sekedar’ hafidz, tapi juga dari sisi keilmuan lainnya. Sejarah, bahasa, strategi perang, geografi, dll..

Tidak banyak yang tahu siapakah orang yang berperan dibalik sosok ini. Mehmed (Muhammad Al Fatih) merupakan seseorang yang berkepribadian keras dan tidak biasa sehingga ulama-ulama banyak yang kesulitan untuk menghadapinya. Maka beliau pun dikirim kepada guru terbaik saat itu, orang yang tidak silau akan posisi Mehmed yang merupakan anak raja, Syaikh Ahmad Al Kurani dan Syaikh Aaq Syamsuddin. Keistimewaannya, beliau beliau itu merupakan seorang polymath (pengetahuannya tidak terbatas dalam 1 bidang). Sebagai gambaran, guru-guru Mehmed ini seorang hafidz sejak usia 7 tahun dan ahli di bidang biologi, astronomi, kedokteran, serta pengobatan herbal. Masyaallah :_)

Yah, perjuangan seorang Muhammad Al Fatih dimulai sejak dini. Keberhasilannya pun bukan keberhasilan instan, sekali coba langsung berhasil, bukan tanpa pengorbanan, tapi semuanya melalui ikhtiar dan tawakkal terbaik.

Selain penggambaran sosok Muhammad Al Fatih yang menyeluruh (pendidikannya yang dijalaninya, kesehariannya dalam bertaqarrub kepada Allah, kecerdasannya, dll), dalam buku ini pun digambarkan kondisi Konstantinopel secara detail. Kondisi geografisnya saja sudah sangat strategis, ditambah pasukan penjaganya, bentengnya yang menjadikan ia sebagai kota dengan pertahanan paling sempurna. Dan Muhammad Al Fatih berhasil memimpin pasukan untuk menaklukan kota ini.

Sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik prajurit.

View all my reviews