D4 Respi dan Teh Tawar Panas


Kemarin, setelah lab act terakhir di respiratory system, mendadak anak-anak ngajakin makan tutor, dengan wacana, ditraktir sama yang ulang tahun selama respi ini. Yang lain asik saling ledek, tapi saya cuma bisa diam. Takut salah ngomong. haha. Dan jadilah, setelah menyelesaikan beberapa urusan, kita ketemu di Gokana Jatos. Sayangnya, kita ga full team, ga ada novra, bang adi, dan yaya. Ya sudah, daripada berlama-lama, mulai pesen makanan. Hamdalah becandaan di lab act ga terjadi. Jadinya bayar masing-masing. Lagian kan ga bilang-bilang, jadi ga nyiapain budget. Liat menu. Semuanya terlihat enak. Tapi berhubung keuangan terbatas dan setelah pemikiran yang panjang, ya saya milih yang biasa-biasa aja beserta minum teh tawar panas. Berhemat 🙂 Semua selesai memesan. Lalu mas-masnya ngasih bon, total 200ribu sekian. Udah rempong mau ngeluarin kalkulator karena kan bayar masing-masing. Suddenly, dimas bilang, “Sini, saya bayarin.” Meja kami langsung heboh, “Beneran dim? Aaaaaa makasih yaaa.” Semua wajah bersuka cita. Saya juga sih. Tapi terus saya nyeletuk, “Ko ga bilang-bilang sih? Tau gitu minumnya ga mesen teh tawar panas….” Yah, si teh tawar panas yang kalo di ampera itu gratis… Maka, pembulian sama temen2 tutor tentang teh panas pun dimulai haha.

Leave a comment